SDN Panaongan III Memperingati Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke 755 dengan Menggunakan Bahasa Madura

 




Ada sesuatu yang tak seperti biasanya pada peringatan Hari Jadi Sumenep ke 755 yang dilaksanakan di SDN Panaongan III. (Kamis, 31 Oktober 2024).

Kalau 2 tahun terakhir yang menjadi petugas upacara pada pelaksanaan Hari Jadi Sumenep adalah para siswa. Tapi pada tahun ini yang menjadi petugas upacara adalah kolaborasi para guru dan siswa yang ada di sekolah tersebut. Dan yang lebih membuat awak media berdecak kagum, semua susunan acara, aba-aba upacara, laporan pelaksanaan upacara serta amanat Pembina Upacara menggunakan Bahasa Madura.

Saat awak media mencoba bertanya kepada Bapak Agus Sugianto, S.Pd selaku kepala sekolah. Beliau menjelaskan bahwa kolaborasi guru dan siswa sebagai petugas upacara. Mengandung makna bahwa sekolah akan berjalan aman,nyaman dan tenang sebagai tempat belajar. Ketika kedua komponen yang ada di sekolah yakni guru dan siswa saling berkolaborasi satu sama lain. Tak akan disebut sekolah ketika tak ada siswa, dan tak akan disebut sekolah juga, ketika tak ada guru atau pendidik. Jadi kedua komponen tersebut satu sama lain saling melengkapi dan saling membutuhkan. Dan kepala sekolah hanya menjaga agar kedua komponen tersebut tetap bersinergi sesuai dengan aturan-aturan yang ada.

“ Mengapa semua susunan acara, aba-aba upacara, laporan pelaksanaan upacara serta amanat pembina menggunakan Bahasa Madura. Ini adalah bentuk kepedulian kami sebagai warga madura untuk melestarikan bahasa dan budaya yang merupakan warisan dari para leluhur kami. Karena kami melihat para generasi muda terutama siswa-siswa kami sendiri, sudah asing dengan bahasanya sendiri. Sehingga mereka banyak yang tidak bisa mengucapkan Bahasa Madura dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada. Sehingga apa yang kami lakukan, semoga menjadi pemantik agar mereka tergerak untuk juga melestarikan Bahasa Madura “. Terang kepala sekolah yang selalu tak lepas dari blangkon ini.

Dalam Amanah singkatnya. Kepala Sekolah yang juga  sekretarsis KKKS Kecamatan Pasongsongan ini menjelaskan, peran dan jasa Adipati Aria Wiraraja dalam percaturan politik di singhasari sampai berdirinya Kerajaan Majapahit.

“ Jadi kalian tidak usah rendah diri dan merasa minder karena terlahir sebagai putra Madura. Karena tanpa kehadiran dan peran sosok seorang Aria Wiraraja. Maka Kerajaan Majapahit tidak akan berdiri. Ketika Majapahit tidak berdiri, maka tak akan ada Sumpah Palapa yang diucapkan Mahapatih Gajah Mada yang bisa persatukan Nusantara. Dan jika Nusantara tidak ada, maka mustahil pulalah akan ada Negara Indonesia yang kita cintai ini “.  Pungkasnya dengan semangat yang berapi-api.

Upacara berjalan  khidmat dengan nuansa kedaerahan yang sangat kental. Lantunan doa dengan menggunakan Bahasa Madura yang dibawakan Bapak Abu Siri, S.Ag, semakin menambah suasana sakral pada pelaksanaan upacara yang dilaksanakan di sekolah yang berbatasan dengan persawahan penduduk yang menghijau ini.



Posting Komentar untuk "SDN Panaongan III Memperingati Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke 755 dengan Menggunakan Bahasa Madura"