SDN Panaongan III Melaksanakan Upacara Bendera Sekaligus Memperingati Hari Kartini
Senin, 21 April 2025, suasana di SDN Panaongan III tampak berbeda. Hari itu, seluruh civitas sekolah—baik guru maupun siswa—melaksanakan upacara bendera yang sekaligus memperingati Hari Kartini. Upacara yang dimulai tepat pukul 07.00 WIB tersebut dilaksanakan di halaman sekolah dengan cuaca cerah, menciptakan atmosfer penuh semangat dan kebanggaan. Pada kesempatan yang istimewa ini, Bapak Agus Sugianto, S.Pd., selaku Kepala Sekolah dan pembina upacara, memimpin rangkaian acara dengan penuh khidmat dan rasa hormat.
Upacara bendera pada pagi itu tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan rutin, tetapi juga memiliki makna yang sangat dalam karena bersamaan dengan peringatan Hari Kartini, seorang tokoh pahlawan nasional yang berjuang keras untuk mengangkat derajat perempuan melalui pendidikan. Sebagai pembina upacara, Bapak Agus Sugianto menyampaikan amanat yang sangat menginspirasi, yang diawali dengan menceritakan latar belakang mengapa tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini.
Beliau menjelaskan bahwa tanggal tersebut adalah hari kelahiran Raden Ajeng Kartini, seorang wanita luar biasa yang lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Kartini dikenal sebagai sosok yang mempelopori emansipasi perempuan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Pada zamannya, perempuan hampir tidak memiliki hak yang setara dengan laki-laki, terutama dalam bidang pendidikan. Kartini, meskipun hidup dalam belenggu adat dan norma yang membatasi perempuan, memiliki semangat luar biasa untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, khususnya dalam memperoleh pendidikan yang setara dengan laki-laki.
Dalam amanatnya, Bapak Agus juga menekankan bahwa perjuangan Kartini tidak hanya berhenti pada tuntutan untuk mendapatkan pendidikan, tetapi juga memperjuangkan kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti hak berpendapat, hak untuk berkarya, dan hak untuk menentukan masa depan sendiri. Kartini percaya bahwa hanya melalui pendidikan yang baik, perempuan bisa mengembangkan potensi diri mereka dan berkontribusi lebih banyak bagi kemajuan bangsa.
Tak hanya berhenti di situ, Bapak Agus kemudian melanjutkan dengan mengungkapkan peran penting yang dimainkan oleh Kartini dalam dunia pendidikan agama Islam. Kartini yang merupakan seorang wanita terpelajar dan cerdas, menyadari bahwa untuk mendalami agama, masyarakat Jawa—terutama perempuan—perlu memahami ajaran Islam dalam bahasa yang mereka mengerti. Oleh karena itu, Kartini meminta KH. Saleh Darat, seorang ulama besar dari Semarang, untuk menuliskan tafsir Alquran dalam bahasa Jawa. Langkah ini sangat penting karena pada waktu itu, banyak orang Jawa, khususnya perempuan, yang tidak fasih berbahasa Arab dan kesulitan memahami kitab suci dalam bahasa aslinya. Melalui usaha ini, Kartini membantu menciptakan jalan bagi perempuan Jawa untuk lebih memahami agama mereka, yang pada gilirannya memperluas wawasan dan memperkuat hak mereka untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan keagamaan.
Selain itu, Bapak Agus juga mengingatkan kepada seluruh peserta upacara bahwa Kartini tidak hanya berjuang melalui kata-kata dan tulisan, tetapi juga dengan tindakan nyata. Ia mendirikan sekolah-sekolah perempuan di berbagai daerah, yang memberikan akses pendidikan bagi anak-anak perempuan yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan tersebut. Kartini berjuang dengan penuh dedikasi untuk memberikan kesempatan yang lebih baik bagi generasi perempuan berikutnya, agar mereka tidak terkungkung dalam keterbatasan yang ada.
Dalam kesempatan itu, Bapak Agus juga mengajak seluruh siswa dan guru SDN Panaongan III untuk meneladani semangat Kartini. Beliau mengingatkan bahwa meskipun masa kini berbeda dengan masa perjuangan Kartini, semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri adalah nilai yang harus dijaga. Kartini mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada batasan bagi siapa pun yang ingin menuntut ilmu, apalagi di era sekarang ini di mana pendidikan sudah menjadi hak setiap orang tanpa terkecuali. Semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, berhak untuk menggapai cita-cita mereka melalui pendidikan.
Sebagai penutupan, Bapak Agus mengajak seluruh peserta upacara untuk selalu mengenang perjuangan Kartini, dengan cara menghargai pendidikan yang kita terima dan memanfaatkannya untuk kemajuan diri sendiri serta masyarakat sekitar. Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kesetaraan dan kesempatan bagi semua, seperti yang diinginkan oleh Kartini.
Upacara bendera di hari itu pun ditutup dengan doa bersama, mengharapkan agar semangat Kartini terus hidup dan menjadi inspirasi bagi seluruh siswa dan guru di SDN Panaongan III. Dalam doa tersebut, juga dipanjatkan harapan agar seluruh bangsa Indonesia dapat terus maju dalam bidang pendidikan, mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh pahlawan-pahlawan bangsa, termasuk Kartini.
Peringatan Hari Kartini di SDN Panaongan III tidak hanya menjadi momen untuk mengenang sejarah, tetapi juga sebagai ajang refleksi bagi seluruh civitas sekolah untuk terus berjuang, belajar, dan berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera, dengan terus mengedepankan pendidikan yang setara bagi semua kalangan. Sebagai generasi penerus bangsa, para siswa diharapkan dapat melanjutkan perjuangan Kartini, dengan semangat belajar tanpa batas dan berusaha untuk menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berbudi pekerti luhur, serta berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

.jpeg)
.jpeg)

Posting Komentar untuk "SDN Panaongan III Melaksanakan Upacara Bendera Sekaligus Memperingati Hari Kartini"
Posting Komentar