SDN Panaongan III Gelar Upacara Khidmat Bertema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”
Sumenep, 2 Mei 2025. Suasana pagi yang cerah di halaman SDN Panaongan III menjadi saksi pelaksanaan Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang berlangsung dengan penuh khidmat dan semangat. Peringatan tahunan yang jatuh pada tanggal 2 Mei ini bukan hanya menjadi rutinitas seremoni, melainkan momentum yang penting bagi seluruh warga sekolah untuk merenungkan kembali arti penting pendidikan dalam membentuk masa depan bangsa.
Pada tahun ini, peringatan Hardiknas mengangkat tema:
“Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”,
sebuah ajakan moral yang kuat bahwa pendidikan yang berkualitas tidak bisa diwujudkan oleh satu pihak saja, melainkan memerlukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat—guru, siswa, orang tua, pemerintah, dan masyarakat luas.
Upacara Dimulai: Disiplin dan Penuh Semangat
Tepat pukul 07.00 WIB, upacara dimulai. Seluruh siswa dari kelas I hingga kelas VI berbaris rapi dan penuh semangat. Para guru pun turut hadir mendampingi dengan penuh antusiasme. Bertindak sebagai pembina upacara adalah Kepala Sekolah SDN Panaongan III, Bapak Agus Sugianto, S.Pd., yang menyampaikan amanat yang menggugah semangat peserta didik dan tenaga pendidik.
Upacara berlangsung dengan tertib dan penuh penghormatan terhadap jasa-jasa para tokoh pendidikan nasional. Petugas upacara yang terdiri dari siswa-siswi pilihan menunjukkan kesiapan dan tanggung jawab tinggi, hasil dari latihan intensif yang telah dilakukan sebelumnya.
Amanat Pembina Upacara: Menghidupkan Warisan Ki Hadjar Dewantara
Dalam amanatnya, Bapak Agus Sugianto mengajak seluruh peserta upacara untuk merenungi kembali perjuangan Ki Hadjar Dewantara, sang Bapak Pendidikan Nasional, yang jasanya sangat besar dalam membangun dasar sistem pendidikan di Indonesia. Beliau dikenal bukan hanya sebagai pendidik, tetapi juga sebagai pejuang dan pemikir yang memperjuangkan hak pendidikan rakyat pribumi pada masa penjajahan.
Salah satu warisan Ki Hadjar yang sangat monumental adalah pendirian Taman Siswa pada tahun 1922, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan belajar bagi rakyat biasa, yang kala itu nyaris mustahil mendapat pendidikan karena dikuasai oleh sistem kolonial yang diskriminatif.
Tak hanya itu, beliau juga memperkenalkan Trilogi Pendidikan, yang hingga kini masih menjadi pedoman dalam dunia pendidikan Indonesia:
-
Ing Ngarso Sung Tulodo – Di depan memberi teladan.
-
Ing Madyo Mangun Karso – Di tengah membangun semangat.
-
Tut Wuri Handayani – Di belakang memberi dorongan.
Tiga prinsip ini mengajarkan bahwa seorang pendidik bukan hanya penyampai ilmu, tetapi juga pembimbing, penginspirasi, dan pendukung perkembangan karakter peserta didik.
Lebih dari Sekadar Upacara: Pendidikan untuk Kehidupan
Upacara tidak hanya menjadi ajang formalitas, tetapi juga bentuk nyata penghayatan nilai-nilai pendidikan. Dalam peringatan kali ini, para siswa tidak hanya mendengarkan amanat, namun juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan tambahan seperti:
-
Pembacaan puisi pendidikan oleh perwakilan siswa kelas VI.
-
Menyanyikan lagu nasional dan lagu perjuangan.
Semua kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap pendidikan dan menanamkan nilai-nilai luhur perjuangan dalam benak peserta didik sejak dini.
Refleksi dan Harapan
Kepala sekolah dalam penutupan amanatnya menegaskan bahwa pendidikan hari ini bukan lagi hanya soal hafalan atau nilai ujian. Pendidikan harus mengarah pada pengembangan karakter, kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan sosial. Maka dari itu, partisipasi semua pihak sangat penting—tidak hanya guru dan sekolah, tapi juga orang tua, pemerintah, dan masyarakat secara luas.
“Dengan semangat Hardiknas ini, mari kita jadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan, inklusif, dan memerdekakan setiap anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensinya,” ujar beliau.
Penutup: Mewujudkan Mimpi Ki Hadjar Dewantara
Semangat Hari Pendidikan Nasional tahun 2025 di SDN Panaongan III menjadi pengingat bahwa perjuangan Ki Hadjar Dewantara belum usai. Pendidikan yang merata, adil, dan berkualitas untuk semua masih menjadi cita-cita bersama yang harus terus diperjuangkan.
Dengan kegiatan upacara yang berjalan lancar, penuh makna, dan partisipatif, SDN Panaongan III menunjukkan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi juga ruang membangun karakter dan semangat kebangsaan.
Semoga semangat Hardiknas ini terus hidup di hati setiap guru dan siswa, dan menjadi energi positif untuk mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik!
Posting Komentar untuk "SDN Panaongan III Gelar Upacara Khidmat Bertema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”"
Posting Komentar