Hari Ketiga Asesmen Sumatif Akhir Tahun di SDN Panaongan III: Penguatan Literasi dan Pelestarian Bahasa Daerah
Sumenep, 4 Juni 2025 – SDN Panaongan III kembali melanjutkan pelaksanaan Asesmen Sumatif Akhir Tahun (ASAT) Tahun Ajaran 2024-2025 untuk siswa kelas 1 sampai kelas 5. Memasuki hari ketiga, mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Madura. Dua pelajaran ini menjadi bagian penting dalam membentuk kemampuan literasi siswa serta memperkuat identitas budaya lokal melalui pelestarian bahasa daerah.
Pelaksanaan asesmen diawali dengan rutinitas pembiasaan pagi yang telah menjadi budaya di SDN Panaongan III. Siswa berkumpul di halaman kelas masing-masing untuk melaksanakan Apel Kelas, sebuah kegiatan singkat yang membangun disiplin, kekompakan, dan kesiapan belajar. Setelah itu, dilanjutkan dengan gerakan BERTASBIH (Bersihkan Taman Kelas Biar Hijau), yaitu kegiatan membersihkan taman dan lingkungan kelas yang rutin dilakukan setiap hari — kecuali hari Senin — sebagai bagian dari pendidikan karakter dan kecintaan terhadap lingkungan.
Dengan latar belakang alam yang memanjakan mata, sekolah yang terletak di tengah hamparan persawahan hijau nan luas ini benar-benar menjadi tempat yang ideal untuk belajar dengan tenang dan fokus. Kegiatan belajar terasa lebih hidup dan menyatu dengan alam, menciptakan atmosfer yang nyaman bagi siswa dalam mengikuti asesmen.
Bapak Agus Sugianto, S.Pd., selaku Kepala Sekolah, kembali memantau langsung pelaksanaan asesmen dari kelas ke kelas. Beliau yang dikenal khas dengan blangkon yang selalu dikenakannya, tampak akrab menyapa siswa dan memberikan motivasi secara langsung. Beliau juga memastikan bahwa pelaksanaan asesmen berjalan tertib, lancar, dan sesuai dengan pedoman yang berlaku.
“Bahasa Indonesia membentuk kecakapan dasar siswa dalam berkomunikasi, sedangkan Bahasa Madura adalah jati diri kita. Keduanya harus dikuasai dengan baik. Mari kita bangga menggunakan bahasa daerah kita sendiri,” ujar Bapak Agus kepada salah satu siswa saat mengunjungi kelas 5.
Dalam pantauannya, Bapak Agus juga sesekali meminta siswa untuk membaca soal Bahasa Madura dengan suara lantang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk perhatian khusus terhadap pelestarian bahasa daerah di tengah kemajuan teknologi dan dominasi bahasa asing. Siswa pun terlihat cukup percaya diri membaca dan memahami soal dalam Bahasa Madura, menunjukkan bahwa proses pembelajaran bahasa daerah berjalan dengan baik sepanjang tahun ajaran.
Guru-guru pengampu Bahasa Indonesia dan Bahasa Madura telah menyiapkan asesmen dengan seksama, mengacu pada kurikulum dan capaian pembelajaran yang telah diberikan selama setahun. Soal disusun untuk menguji kemampuan membaca, menulis, memahami makna teks, serta kemampuan berbahasa secara lisan dan tulisan.
Suasana kelas saat asesmen berlangsung terpantau kondusif. Para siswa tampak serius mengerjakan soal, menunjukkan bahwa mereka terbiasa dengan kegiatan literasi dan latihan soal sepanjang semester. Tidak ada kendala teknis yang berarti, dan siswa yang mengalami kesulitan langsung mendapat pendampingan teknis dari guru kelas maupun pengawas.
Kegiatan hari ketiga ini bukan sekadar ujian akademik, tetapi juga menjadi momentum penting untuk membentuk karakter literasi, kecintaan terhadap bahasa daerah, serta tanggung jawab terhadap lingkungan. Kombinasi antara pembelajaran, pembiasaan positif, dan pelestarian budaya inilah yang menjadikan SDN Panaongan III sebagai salah satu sekolah dasar yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga berkarakter kuat.
Dengan pelaksanaan ASAT yang berjalan lancar hingga hari ketiga, SDN Panaongan III menunjukkan komitmennya dalam menyelenggarakan pendidikan yang utuh — akademik, karakter, budaya, dan lingkungan — demi mencetak generasi yang cerdas, santun, dan berakar pada nilai-nilai lokal.


.jpeg)

Posting Komentar untuk "Hari Ketiga Asesmen Sumatif Akhir Tahun di SDN Panaongan III: Penguatan Literasi dan Pelestarian Bahasa Daerah"
Posting Komentar