Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila: Menggali Makna, Menanamkan Nilai

 

Sumenep, 2 Juni 2025.  Dalam semangat kebangsaan yang membara, SDN Panaongan III menggelar Upacara Bendera untuk memperingati Hari Lahir Pancasila, yang jatuh setiap tanggal 1 Juni. Upacara dilaksanakan pada hari Senin, 2 Juni 2025, karena tanggal 1 Juni bertepatan dengan hari libur. Meski cuaca pagi itu sangat terik dan menyengat, seluruh siswa, guru, dan staf sekolah mengikuti upacara dengan penuh khidmat, tertib, dan semangat nasionalisme yang tinggi.

Upacara dimulai tepat pukul 07.00 WIB di halaman sekolah. Bertindak sebagai Pembina Upacara, Kepala Sekolah Bapak Agus Sugianto, S.Pd. Beliau dikenal oleh seluruh warga sekolah bukan hanya karena kepemimpinannya yang bijaksana, tetapi juga karena penampilannya yang khas mengenakan blangkon, yang menjadi ciri khas beliau di setiap kegiatan resmi.                                             

Amanat Penuh Nilai Sejarah dan Nasionalisme

Dalam amanatnya, Bapak Agus memberikan penjelasan yang menarik dan penuh semangat tentang sejarah lahirnya Pancasila. Beliau mengawali dengan mengajak seluruh siswa membayangkan suasana menjelang kemerdekaan Indonesia tahun 1945, ketika para tokoh bangsa mulai merumuskan dasar negara.

“Anak-anakku, sebelum Indonesia merdeka, para pendiri bangsa sudah berpikir jauh ke depan—bagaimana negeri ini bisa berdiri di atas nilai-nilai yang mempersatukan. Maka dibentuklah sebuah badan bernama BPUPKI, yang bersidang dari tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945,” ujar beliau.

Bapak Agus kemudian menjelaskan bahwa dalam sidang tersebut, muncul tiga tokoh besar yang menyampaikan gagasan dasar negara:

  1. Mohammad Yamin yang pada 29 Mei mengusulkan lima asas dasar negara yang memuat nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, demokrasi, dan keadilan sosial.

  2. Mr. Soepomo yang menekankan pentingnya asas persatuan dan kekeluargaan sebagai ciri khas bangsa Indonesia.

  3. Ir. Soekarno, yang pada 1 Juni 1945 menyampaikan pidato berjudul “Lahirnya Pancasila”, di mana untuk pertama kalinya istilah Pancasila disebutkan secara resmi dan dijelaskan maknanya.

“Inilah mengapa tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, karena pada hari itulah dasar negara kita pertama kali diperkenalkan secara jelas oleh Bung Karno,” lanjut beliau.

Tak hanya berhenti di situ, Bapak Agus juga menyampaikan tentang peran penting Panitia Sembilan atau PPKI, yang kemudian menyusun dan merumuskan kembali sila-sila Pancasila menjadi bentuk final yang kita kenal hingga hari ini. Dalam proses tersebut, nilai-nilai dasar bangsa dipadatkan dalam lima sila yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945.

Suasana Terik Tak Menggoyahkan Semangat

Meski suhu udara terasa sangat panas, barisan siswa tetap tegak berdiri, menunjukkan kedisiplinan dan penghargaan tinggi terhadap upacara nasional. Wajah-wajah serius, penuh perhatian, dan semangat terlihat dari siswa kelas I hingga kelas VI. Beberapa guru tampak memberi semangat dan memantau dengan tenang di barisan pendamping.

Petugas upacara, yang terdiri dari siswa-siswi pilihan kelas atas, menjalankan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab. Pembacaan teks Pancasila, UUD 1945, dan lagu-lagu nasional dinyanyikan dengan penuh semangat, meski keringat mulai bercucuran. Tidak ada satu pun siswa yang meninggalkan barisan atau tampak mengeluh, mencerminkan semangat juang yang layak diapresiasi.

Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan Sehari-Hari

Sebelum mengakhiri amanatnya, Bapak Agus menegaskan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup di sekolah maupun di luar sekolah.

“Jangan hanya menghafalkan Pancasila, tetapi hayati dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hormat kepada guru, rukun dengan teman, membantu yang kesusahan, dan jujur dalam belajar—itu semua adalah wujud nyata pengamalan Pancasila,” pesan beliau disambut anggukan para siswa.

Setelah pembacaan doa, upacara ditutup dengan penghormatan kepada bendera Merah Putih dan laporan dari pemimpin upacara. Para siswa kembali ke kelas masing-masing dengan wajah puas dan penuh semangat baru, membawa bekal wawasan kebangsaan dan sejarah perjuangan bangsa.

                            




Posting Komentar untuk "Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila: Menggali Makna, Menanamkan Nilai"